
Rabu, 08 April 2009
Langganan:
Postingan (Atom)
Untuk membentuk bibir yang menawan, ucapkanlah kata-kata kebaikan. Untuk mendapatkan mata yang indah, carilah kebaikan pada setiap orang yang anda jumpai. untuk mendapatkan bentuk badan yang langsing, bagikanlah makanan dengan mereka yang kelaparan. Untuk mendapatkan rambut yang indah, mintalah seorang anak kecil untuk menyisirnya dengan jemarinya setiap hari. Untuk mendapatkan sikap tubuh yang indah, berjalanlah dengan segala ilmu pengetahuan, dan anda tidak akan pernah berjalan sendirian.
Jika melihat kedua orang tuaku bersedih, dan aku akan bertanya kepada mereka,
Pagi itu sebelum berangkat ke Kantor, aku selalu sempatkan diri untuk bertanya ke Bapakku “ Arep pesen opo pak ?”” Dia hanya menjawab dengan tersenyum dan mengulurkan secarik kertas dengan beberapa pesanan …….dan dengan anggukan pria 79 tahun itu melepas anak perempuannya bekerja.
Si Emak yang pagi itu menyiapkan sarapan ku merasa bahagia melihat piring dan teh hangat yang ia sediakan untukku habis tak tersisa.
Rasanya baru aja aku mulai mengerjakan pekerjaan rutinku di kantor menerima kiriman sampling CD Dari lebel , menyeleksi satu persatu lagu yang masuk untuk di jadikan Air Play, sangat tidak enak untuk menolak hasil karya seni yang di buat tidak gampang, tapi mau apalagi semua itu hanya punya satu jawaban “nggak sesuai dengan format Radioku “
Wah sudah jam 5 Sore saatnya bubaran kantor, ku coba cek selambar kertas yang ku letakan di kantong belakang celanaku….
Mini Market ini selalu banyak pengunjung nya…..semua pesanan sudah ada dalam keranjang belanjaku tapi………….. perment mins nya aku nggak bisa temukan. Ah aku yakin Bapakku pasti akan maklum pada ku.
Melihatnya membuka satu persatu bungkusan belanja itu benar benar membuatku lega karena ketiadaan permen mins pesanannya tidak membuatnya protes. Sampai akhirnya jam 10 Malam ia menemuiku yang hampir saja terlelap di kamarku. Dengan suara lirih ia menanyakan pesanan permen mins nya “ Gulo gulo ne ra eneng “.
Ku liat ia masih duduk di kursi ruang tengah. Ku coba usir rasa malasku. Dan mencoba mencari pesanan yang tertinggal itu… Namun tiba tiba hujan deras memaksaku untuk berteduh di salah satu warung nasi……..
“ Mama mau mie…………………mie mama ………..”
“ Nggak , mama nggak akan kasih ……..hari ini kamu udah ngabisin 3 bungkus mie “
“ Mamaaaa mamaaaa jahat dedek mau makan mie maaa “
Lengkingan tangisan sang anak itu luar biasa kuatnya sekuat keinginan nya ……ah namanya juga anak kecil…….mungkin kecilku dulu juga seperti itu manja selalu dan harus terwujud apa yang ku ingin
Ya Allah aku baru sadar …..saat ini bapakku menginginkan sekali permen mins pesanannya apakah Bapak harus menangis seperti masa kecilku dulu baru bisa mendapatkan apa yang ia mau……..
Ya Allah aku sudah membuat Bapak bersedih hanya karena permen mins aja……….
Orang yang sudah tua akan memiliki prilaku kembali ke masa kanak kanak. Tapi Syukurlah Permen Mins itu sudah ada pada ku. Aku kembali ke rumah selain membawa 10 bungkus permen mins pesanan , namun setiba di rumah Bapak sudah tertidur pulas di kamarnya. Dan diam diam aku letakan pesanan permen mins nya di meja samping tempat tidurnya.
Hari ini aku benar benar teringat kejadian 2 hari lalu, ketika lelaki kecilku menangis meratapi abang es krim yang melintas di depan rumah, aku sejenak berpikir, dibelikan atau nggak ya………
Aku nggak mau kelak masa tua ku, aku harus merengek pada anak ku hanya karena permen mins …….jadi kesimpulannya aku harus meluruskan keinginan lelaki kecilku ………………Alhamdullilah aku tidak meluruskannya mau dari lelaki kecilku itu, aku membopongnya, membawanya ke dapur membuatkannya susu hangat, dan memanggangkan roti dengan selai kacang kesukaannya, Dengan pelan aku menjelaskan ke lelaki kecil ku……” Sayang ………lagi pilek nggak boleh maem es krim “
Kira kira ada yang tau nggak, apa alasannya aku ngak ngasi Es Krim ke anakku ……….?
Saya sering mengucap kalimat itu dalam hati, ketika rasa gundah melanda perasaanku. Apalagi ketika melihat teman-teman dekatku telah memiliki pasangan dan yang ku lihat nampak mereka semua berbahagia. Saat aku menghadiri acara resepsi pernikahan mereka, seorang diri... ada perasaan sedih yang kurasa. Tapi aku yakin, tidak ada seorangpun yang mengerti apa yang ku rasakan saat itu. Yang ku tau pasti.. Tuhan pasti tau semua keadaan ini.
Sejujurnya aku ingin bisa sama seperti mereka, mempunyai pasangan. Mempunyai angan-angan, tujuan dan komitmen bersama dengan kekasih hati untuk membina rumah tangga. Bukan tak pernah aku mencobanya, terakhir tiga tahun yang lalu aku pernah
menjalin hubungan serius dengan seorang pria. Umur kami terpaut 8 tahun.
Akhirnya setelah hubungan kasih yang telah terjalin selama ini, putus ditengah jalan. Dia pergi meninggalkan ku dan menikah dengan wanita lain secara tiba-tiba. Alasannya cukup klise.. di jodohkan. Dalam hatiku, aku coba untuk dapat memaafkan dia.. dan meyakinkan diri ku sendiri bahwa.. Tuhan pasti tau semua keadaan ini.
Tahun berganti, saat ini tanpa aku pernah rencanakan sebelumnya.. secara tiba-tiba Tuhan mengirimkan untuk ku seorang pria dalam suatu acara pertemuan untuk pertama kali aku bertemu dengan dia. Perkenalan dan jalinan pertemanan kami berlangsung singkat namun semua berjalan apa adanya dan bahagia. Akhirnya kami bertunangan dan menikah. Sungguh, Tuhan menciptakan mahluknya saling berpasangan.
Namun siapa yang mengira ketika usia pernikahan seumur jagung dan buah cinta yang tertanam dalam rahim ini berusia 6 bulan semuanya berubah, orang yang saya cinta meninggalkan diri ini untuk selamanya, kalaulah boleh memilih perceraian mati lebih baik dari pada perceraian hidup yang hanya menyisakan luka dan dendam karena saya hanya manusia biasa
Namun tetap saja saya sering mengucap kalimat manusia di ciptakan salaing berpasangan dalam hati, ketika rasa gundah melanda perasaanku. Saya masih tetap yakin suatu saat pasti Tuhan akan memberikan pasangan yang lain untukku karena Tuhan terlebih dahulu akan menemukan kita pada orang yang salah sebelum kita akan bertemu dengan orang yang benar, kuncinya hanya sabar, dan buah dari kesabaran itu manis.
Saat ini pasangan hidupku adalah putra ku, dia yang membuat hidup saya lebih berarti yang membuat semangat dalam menghadapi hari hari dialah doping hidupku. Penyeka keringatku di saat lelah hadapi dunia. Sahabat terbaik di setiap saat dan Tempat tubuh ini bersandar di saat lelah batin.
Saya ingin berpesan dan berbagi pengalaman kepada rekan-rekan semua, percayalah bahwa Tuhan mencipta mahluknya berpasangan.
Maka bila saat ini bagi rekan yang telah menemukan pasangan hidupnya... saling berikanlah kebahagian dan semua yang dapat kita berikan kepada pasangan kita secara tulus. Bagi teman-teman yang belum memiliki pasangan atau masih mencari pasangan, bersabarlah, dan tetaplah berusaha bersikap terbaik pada orang-orang yang anda temui .. karena tidak menutup kemungkinan satu dari mereka adalah jodoh atau pasangan hidup anda yang sebenarnya.
Sumber: Unknown (Tidak Diketahui)